Dependency dan
Normalisasi
Fungsional depedency (ketergantungan fungsional)
Menggambarkan relationship atau hubungan, batasan,
keterkaitan antara atribut – atribut dalam relasi.
dibaca
“Secara fungsional menentukan”
Contoh tabel :
|
Mata_Kuliah
|
NIM
|
Nama_Mhs
|
Nilai_huruf
|
|
BASIS DATA
|
1143
|
Fatati
|
A
|
|
RPL
|
1456
|
Sanita
|
AB
|
NIM --> Nama_Mhs dibaca “NIM
secara fungsional menentukan Nama_Mhs”
Macam - Macam Dependency
a. Full Functional
Dependency
Jika terdapat atribut A dan B
B ketergantungan fungsional secara penuh pada A
B bukan memiliki dependenci pada subset A
b. Partially
Dependency
Merupakan ketergantungan fungsional dimana beberapa atribut dapat dihilangkan dari A dengan ketergantungan tetap dipertahankan
B memiliki dependenci pada subset A
c. Transitive
Dependency
Tipe fungsional depedenci.
Kondisi dimana A, B, C adalah atribut sebuah relasi dimana A --> B dan B --> C
Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.
Normalisasi
Merupakan
proses mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari
anomali, dan mengacu pada cara data item dikelompokkan ke dalam struktur
record.
Tujuan Normalisasi :
a. Optimalisasi
struktur-struktur tabel
b. Meningkatkan
kecepatan
c. Menghilangkan
pemasukan data yang sama
d. Lebih efisien
dalam penggunaan media penyimpanan
e. Mengurangi redudansi
f.
Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies)
g. Integritas data
dapat ditingkatkan
Bentuk Normalisasi
- First Normal
Form (1NF)
- Second Normal
Form (2NF)
- Third Normal
Form (3NF)
- Boyce-codd
Normal Form (BCNF)
- Four Normal Form
(4NF)
- Five Normal Form
(5NF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar